Skip to content

Cakupan Air Bersih dan Sanitasi Dorong Penurunan Stunting Pontianak

Cakupan Air Bersih dan Sanitasi Dorong Penurunan Stunting Pontianak

PONTIANAK - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Pontianak, Sidig Handanu mengatakan peningkatan cakupan air bersih dan perbaikan sanitasi, berkontribusi terharap penurunan angka stunting di Pontianak. Angkanya tiga tahun terakhir berturut-turut dari 24 persen menjadi 19 persen hingga ditargetkan tahun ini menjadi 14 persen. 

"Peningkatan sanitasi dan kesehatan masyarakat merupakan prioritas utama bagi pemerintah. Kami akan terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mencapai target penurunan angka stunting yang lebih baik," ungkap Sidig saat membuka Rapat Evaluasi Rencana Kegiatan Tahunan (RKT) tahun ketiga dan Accountability Feedback Plan (AFP) USAID IUWASH Tangguh di Aula Rohana Muthalib BAPPEDA Kota Pontianak, Senin (13/5/2024). 

Agenda tersebut melibatkan berbagai instansi termasuk Bappeda Provinsi Kalimantan Barat, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, PDAM Tirta Khatulistiwa, DP2KBP3A, Dinas Komunikasi dan Informatika, serta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.

Sidig Handanu menjelaskan, aspek penting yang dibahas adalah dampak sanitasi terhadap kesehatan masyarakat. Terutama dalam hal angka sakit dan kematian akibat infeksi yang disebabkan oleh kebersihan air seperti DBD, diare, dan stunting. 

Dia menekankan perlunya kajian spesifik dan sensitif terhadap sektor air bersih dan sanitasi untuk memahami faktor-faktor yang berkontribusi terhadap penurunan angka stunting di Pontianak.

Rapat evaluasi ini tidak hanya sebagai forum untuk mengevaluasi capaian, tetapi juga sebagai langkah konkret dalam mendorong upaya peningkatan kesehatan masyarakat Kota Pontianak, khususnya dalam penanganan stunting yang memiliki keterkaitan erat dengan sanitasi dan air bersih.

Regional Manager WJDBWK Doddy Suparta menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menggali pencapaian, membahas hambatan yang mungkin muncul, merumuskan usulan kegiatan selanjutnya, serta mendapatkan masukan untuk pengembangan lebih lanjut. 

“Kegiatan ini merupakan langkah penting dalam mengevaluasi kinerja dan merumuskan langkah-langkah strategis untuk mencapai tujuan kami dalam meningkatkan sanitasi dan kesehatan masyarakat di Kota Pontianak,” jelasnya. (*)