MoU Pemerintah Kota Pontianak dengan PT. Telkom Indonesia: Pemerintah Kota Pontianak akan Pasang CCTV Di Sejumlah Titik Sudut Kota
Beberapa waktu yang lalu Kota Pontianak berhasil meraih peringkat empat Anugerah Indeks Kota Cerdas Indonesia (IKCI) 2015 kategori kota berpenduduk di atas 200 ribu sampai dengan 1 Juta tingkat nasional yang diselnggarakan oleh Harian Kompas, ITB serta PGN. Rupanya penghargaan tersebut terus memacu Pemerintah kota Pontianak untuk terus berupaya meningkatkan sarana dan fasilitas penunjang sebagai smart city.
Untuk mengupayakan pencapaian menuju kota cerdas (smar city) yang lebih baik khususnya dalam layanan publik yang dtunjang oleh itu teknologi sistem informasi, Pemerintah Kota Pontianak menjalin kerja sama dengan PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) yang dituangkan dalam nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU).
Penandatanganan MoU tersebut dilakukan antara Wali Kota Pontianak, Sutarmidji dengan General Manager (GM) Wilayah Telkom (Witel) Kalbar, Bayun R Rohadi di aula rumah jabatan Wali Kota Pontianak, Rabu (2/3/2016) di sela-sela acara Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Tahun 2017.
Dalam sambutannya Sutarmidji mengatakan, Pontianak sudah berkomitmen untuk menerapkan konsep pembangunan kota yang cerdas (smart city) dan usaha tersebut telah diapresiasi dengan meraih penghargaan sebagai kota cerdas peringkat keempat nasional. Untuk semakin memantapkan Pontianak sebagai smart city, pihaknya menjalin kerja sama dengan PT Telkom.
Penandatanganan MoU ini sendiri merupakan bentuk kesepahaman dan komitmen dari kedua belah pihak untuk bersama-sama membangun Kota Pontianak sebagai kota yang smart khususnya dari sisi pemanfaatan dan implementasi teknologi informasi dalam berbagai layanan publik.
Sebenarnya sebelum penandatanganan MoU ini, Pemerintah Kota Pontianak telah terlebih dahulu melakukan kerjasama konkrit dalam hal penyediaan layanan adminitrasi kependudukan online berupa layanan e-kecamatan dan e-kelurahan. Layanan tersebut memungkinkan masyarakat umum mengajukan permohonan berbagai adminsitrasi (surat-surat) yang bekenaan dengan kependudukan secara online dan tidak perlu datang ke kantor kecamatan/kelurahan.
Meskipun belum sepenuhnya beroperasi dengan lancar, Pemerintah Kota Pontianak berkomitmen untuk terus memperbaiki layanan tersebut sehingga pelayanan publik menjadi lebih cepat, tertib administrasi dan bebas pungli.
Belajar dari keberhasilan kerja sama pengembangan e-kecamatan dan e-kelurahan tersebut, Pemerintah Kota Pontianak memperluas jalinan kerja sama dengan PT. Telkom. Salah satu yang dalam waktu dekat akan segera direalisasikan adalah pemasangan Closed Circuit Television (CCTV) di sejumlah titik di Kota Pontianak. CCTV tersebut akan dipasang di berbagai lokasi strategis, tempat-tempat pelayanan umum serta berbagai fasilitas kota yang ada.
“Ruang kontrolnya di sebelah ruang kerja saya, saat ini tengah disiapkan untuk memantau kondisi kota termasuk taman-taman, jalan-jalan utama, pasar-pasar, sekolah dan lainnya. Tahun ini selesai,” ungkapnya. Sehingga kapanpun Walikota Pontianak dapat memantau dinamika kejadian dan perkembangan kota secara realtime.
Sutarmidji belum dapat memastikan jumlah CCTV yang dipasang, namun pemasangan CCTV itu juga diharapkan akan melibatkan partisipasi dari pihak swasta. Hal itu dilakukan, selain keterbatasan anggaran Pemeirntah Kota Pontianak, juga supaya ada percepatan dalam penyediaan sarana CCTV untuk memantau sudut-sudut kota. “Sehingga tercipta kondisi keamanan kota yang kondusif dan berdampak pada kepastian investasi dan aktivitas pelaku usaha di Kota Pontianak yang semakin baik,” tutur Midji.
Sementara itu General Manager PT Telkom Indonesia Witel Kalbar, Bayun R Rohadi, menjelaskan, sebuah kota termasuk kategori smart city apabila tiga komponen yang ada di kota ini sudah memanfaatkan information technology dalam keseharian. Komponen pertama adalah pemerintahan, kedua dunia pendidikan dan ketiga dunia usaha.
Smart City dirancang untuk meningkatkan kualiatas hidup orang-orang yang tinggal di kota. Dalam prosesnya indikator yang dijadikan sebagai tolak ukur pencapaian sebuah kota cerdas adalah: smart living, environment (lingkungan), smart utility (ultilitas/prasarana), smart economy (ekonomi), smart mobility (mobilitas), dan smart people (manusia, masyarakat).
Untuk menuju pemenuhan indikator komponen smart city tersebut, “kami sedang mengusulkan pemasangan CCTV di sudut-sudut kota,” terangnya.
Selain itu, pihaknya juga tengah merancang command room, yakni sebuah aplikasi yang digunakan untuk menyampaikan laporan kepada Pemkot Pontianak terkait kondisi atau permasalahan yang terjadi di Kota Pontianak dengan mudah dan cepat.
Melalui command room tersebut diharapkan komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat terjalin lebih baik. “Misalnya kita akan buat aplikasi berbasis android atau iOs sehingga masyarakat cukup melaporkan apa saja permasalahan yang ditemukan di lingkungan sekitarnya hanya dengan perangkat gadget atau smartphone,” kata Buyan.
Dalam pengembangan command center tersebut, selain bekerjasama dengan PT. Telkom, Pemerintah Kota Pontianak juga bekerjasama dengan SmartCity.Id yang dibawah naungan Institut Teknologi Bandung (ITB). Melalui command center tersebut selain menampilkan kondisi kota Pontianak secara realtime melalui CCTV juga akan diintegrasikan berbagai Sistem Informasi yang telah dikembangkan masing-masing SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Pontianak sehingga akan sangat membantu walikota dalam mengambil kebijakan ataupun keputusan-keputusan penting menyangkut pengembangan Kota Pontianak.