Pekembangan Inflasi Kota Pontianak Bulan Agustus Tahun 2017
Pada Bulan Agustus 2017, Kota Pontianak mengalami inflasi sebesar 0,14% (mtm) atau meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami deflasi sebesar -0,24% (mtm). Inflasi Kota Pontianak pada bulan Agustus 2017 berada diatas inflasi nasional. Inflasi nasional yang tercatat mengalami deflasi sebesar -0,07% (mtm),menurun dari inflasi Juli 2017 yang sebesar 0,22% (mtm). Lebih lanjut, inflasi Kota Pontianak pada Agustus ini lebih tinggi dari historis bulan Agustus tiga tahun terakhir dengan rata-rata -0,21% (mtm). Secara tahunan , pergerakan barang dan jasa di Pontianak tercatat mengalami inflasi 3,27% (yoy) menurun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 3,55%(yoy). Dengan demikian, inflasi tahunan Kota Pontianak berada di bawah inflasi nasioanl yang sebesar3,82% (yoy).
Sehubungan dengan hal tersebut, dapat kami sampaikan beberapa informasi sebagai berikut :
- Inflasi Kota Pontianak didorong oleh peningkatan harga di kelompok Bahan Makanan serta kelompok Pendidikan, Reaksi dan Olahraga dengan andil masing-masing sebesar 0,28% dan 0,27%. Di sisi lain, inflasi Kota Pontianak tertahan oleh deflasi pada kelompok Transpor,Komunikasi dan Jasa Keuangan serta kelompok Sandang dengan andil masing-masing sebesar –0,40% dan -0,03.
- Berdasarkan komoditasnya, penyumbang utama Inflasi Kota Pontianak adalah koreksi biaya sekolah menengah atas , harga daging ayam ras , daging sapi , ikan kembung dan biaya sekolah dasar dengan andil masing-masing sebesar 0,19%, 0,18%, 0,08%, 0,07% dan 0,06%. Di sisi lain, komoditas yang menahan inflasi bulan agustus 2017 adalah angkutan udara, udang basah, tomat sayur, bawang merah dan bayam dengan andil masing-masing sebesar -0,41%, -0,06%, -0,06%, -0,04%, dan -0,03%.
- Beberapa faktor yang mepengaruhi inflasi Kota Pontianak pada bulan Agustus 2017 antara lain :
- Kenaikan biaya sekolah, utamanya sekolah menengah atas dan sekolah dasar.
- Kelangkaan pasokan daging ayam akibat kondisi menjelang panen dan pasokan dari luar daerah yang belum mencukupi serta ikan tangkap akibat cuaca ekstrem.
- Di sisi lain, salah satu factor utama yang menahan laju inflasi Pontianak pada bulan Agustus 2017 adalah penurunan tariff angkutan udara. Telah dibukanya rute direct flight dari kota-kota besar selain Jakarta menuju Pontianak disinyalir mendorong penurunan tarif tiket angkutan udara. Dampaknya tariff tiket tersebut tidak setinggi tahun sebelumnya meskipun pada Agustus bertepatan dengan pelaksaan Sembahyang kubur.
- Pada September 2017 inflasi diperkiraka akan kembali terjadi. Beberapa potensi risiko inflasi yang patut diwaspadai pada September 2017 antara lain :
- Peningkatan harga komoditas core (inti) seperti biaya kontrak rumah dan emas perhiasan serta beberapa komoditas volatile foods seperti sayur-sayuran.
- Masih berlanjutnya cuaca ekstrem di lautan lepas yang menggangu pasokan ikan di tangkap di Kalbar.
Mempertimbangkan faktor resiko ke depan, koordinasi TPID Kota Pontianak kami usulkan untuk terus diperkuat dan difokuskan terutama pada kelancaran distribusi dan pengelolaan espektasi serta informasi. Usulan rekomendasi langkah antisipatif untuk pengendalian inflasi di Pontianak, serta antara lain :
- Melakukan penguatan infrastruktur logistik pangan serta melakukan penguatan kerjasama antar daerah untuk menjamin ketersediaan pasokan pangan, utamanya pada komoditas daging ayam dan ikan tangkap.
- Mengoptimalkan peran masyarakat dalam pemantauan harga dan distribusi komoditas kebutuhan pokok melalui aplikasi GENCIL dan mengoptimalkan virtual meeting untuk mempercepat eksekusi.
Tabel
Kelompok Pengeluaran Penyumbangan Inflasi dan Deflasi
Wilayah |
Kelompok |
Inflasi (%,mtm) |
Sumbangan (%) |
Kota Pontianak |
Umum |
0,14 |
0,14 |
Bahan Makanan |
0,19 |
0,28 |
|
Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau |
-0,02 |
0,00 |
|
Perumahan, Air , Listrik, Gas, dan Bahan Bakar |
0,02 |
0,00 |
|
Sandang |
-0,55 |
-0,03 |
|
Kesehatan |
0,38 |
0,02 |
|
Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga |
4,33 |
0,27 |
|
Transport, Komunikasi, dan Jasa Keuangan |
-2,33 |
-0,40 |
|
Kota Singkawang |
Umum |
0,18 |
0,18 |
Bahan Makanan |
1,14 |
0,30 |
|
Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau |
-0,20 |
-0,03 |
|
Perumahan, Air , Listrik, Gas, dan Bahan Bakar |
0,05 |
0,01 |
|
Sandang |
0,18 |
0,01 |
|
Kesehatan |
0,07 |
0,00 |
|
Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga |
1,83 |
0,10 |
|
Transport, Komunikasi, dan Jasa Keuangan |
-1,49 |
-0,21 |
|
Kalimantan Barat |
Umum |
0,14 |
0,14 |
Bahan Makanan |
1,18 |
0,29 |
|
Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau |
-0,05 |
-0.01 |
|
Perumahan, Air , Listrik, Gas, dan Bahan Bakar |
0,03 |
0,01 |
|
Sandang |
-0,43 |
-0,02 |
|
Kesehatan |
0,33 |
0,02 |
|
Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga |
3,87 |
0,23 |
|
Transport, Komunikasi, dan Jasa Keuangan |
-2,19 |
-0,37 |
Tabel
Komoditas Penyumbang Inflasi dan Deflasi
Wilayah |
Komoditas |
Inflasi (%mtm) |
Sumbangan (%) |
|
Kota Pontianak |
Inflasi
|
Sekolah Menengah Atas |
19.20 |
0.19 |
Daging Ayam Ras |
16.28 |
0.18 |
||
Daging Sapi |
9.43 |
0.08 |
||
Kembung/Gembung/Banyar/Ger |
5.89 |
0.07 |
||
Sekolah Dasar |
7.49 |
0.06 |
||
Deflasi |
Angkutan Udara |
-19.37 |
-0.41 |
|
Udang Basah |
-06.15 |
-0.06 |
||
Tomat Sayur |
-30.19 |
-0.06 |
||
Bawang Merah |
-09.53 |
-0.04 |
||
Bayam |
-10.73 |
-0.03 |
||
Kota Singkawang
|
Inflasi |
Tongkol/Ambu-ambu |
7.14 |
0.13 |
Sekolah Dasar |
9.71 |
0.10 |
||
Daging Ayam Ras |
4.81 |
0.05 |
||
Cabai Rawit |
25.82 |
0.05 |
||
Udang Basah |
2.38 |
0.05 |
||
Deflasi |
Angkutan Udara |
-20.78 |
-0.22 |
|
Wortel |
-20.46 |
-0.06 |
||
Telur Ayam Ras |
-03.21 |
-0.03 |
||
Gula Pasir |
-03.74 |
-0.03 |
||
Bawang Merah |
-07.22 |
-0.02 |
||
Kalimantan Barat |
Inflasi |
Daging Ayam Ras |
14.01 |
0.18 |
Sekolah Menengah Atas |
16.33 |
0.16 |
||
Sekolah Dasar |
08.09 |
0.07 |
||
Daging Sapi |
07.89 |
0.07 |
||
Kembung/Gembung |
05.13 |
0.06 |
||
Deflasi |
Angkutan Udara |
-19.60 |
-0.52 |
|
Udang Basah |
-04.35 |
-0.05 |
||
Bawang Merah |
-09.09 |
-0.04 |
||
Tomat Sayur |
-27.07 |
-0.04 |
||
Bawang Putih |
-10.37 |
-0.03 |