Pekembangan Inflasi Kota Pontianak Bulan Januari 2018
Pada Bulan Januari 2018, Kota Pontianak mengalami inflansi sebesar 0,29% (mtm) atau menurun dibandingkan bulan Desember 2017 yang mengalami inflasi sebesar 0,50% (mtm), dan di bawah inflasi Nasional sebesar 0,62%. Inflasi Kota Pontianak pada bulan Januari 2018 lebih rendah dari historis bulan Januari tiga tahun terakhir dengan rata-rata 1,12% (yoy). Secara tahunan, pergerakan barang dan jasa di Pontianak tercatat mengalami inflasi 2,30% (yoy) menurun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 3,86% (yoy). Dengan demikian, Inflasi tahunan Kota Pontianak juga masih berada di bawah inflasi nasional yaitu 3,25% (yoy).
Berdasarkan komoditasnya, penyumbang utama inflasi Kota Pontianak adalah daging, ayam ras, beras, angkutan udara, cabai rawit dan tongkol/ambu-ambu dengan andil masing-masing sebesar 0,09%, 0,08%, 0,05%, 0,04%, dan 0,03%. Di sisi lain komoditas yang menahan inflasi bulan Januari 2018 sawi hijau, ikan gembung/kembung, kangkung, udang basah dan bawang merah dengan andil masing-masing sebesar -0,04%, -0,04%, 0,03%, -0,02% dan -0,01%.
Beberapa faktor yang mempengaruhi inflasi Kota Pontianak pada Januari 2018 antara lain;
- Kenaikan harga beras terjadi karena berkurangnya stok beras dari Jawa, khususnya untuk beras jenis medium dan premium.
- Kelangkaan pasokan daging ayam ras sempat mempengaruhi tingginya harga pada minggu-minggu awal Januari, namun kemudian harga kembali normal akhir bulan.
- Sebagaimana bulanlalu, pada Januari 2018 masih terjadi inflasi yang tinggi pada komoditas cabai rawit akibat masih terbatasnya stok di pasar.
Di sisi lain, faktor yang menahan laju inflasi Kota Pontianak pada Januari 2018 salah satunya adalahsayuran sawi hijau. Keterbatasan stok sawi hijau yang kembali normal setelah sempat mengalami kelangkaan pada bulan sebelumnya mendorong harga sawi hijau kembali normal. Adapun beberapa resiko inflasi yang patut diwaspadai pada bulan Februari 2018, antara lain;
- Berdasarkan pemantauan pola historis selama lima tahun terakhir, tekanan inflasi bulan Februari 2018 di dorong peningkatan harga pada administered prices seperti tariff angkutan udara. Resiko itu muncul dikarenakan pada bulan Februari terdapat hari raya besar keagamaan (Tahun Baru Imlek) dan encana kenaikan batas bawah tiket angkutan udara.
- Resiko peningkatan harga pada Volatile food seperti harga cabei rawit.
- Kenaikan Harga minyak dunia yang terjadi bebberapa waktu terakhir juga meningkatnya resiko inflasi administered prices, bila pepemrintah menaikan harga BBM sebagai respon terhadap mperkembangan tersebut.
Mempertimbangkan faktor resiko ke depan, koordinasi TPID Kota Pontianak kami usulkan untuk terus diperkuat dan diarahkan terutama pada kelancaran distribusi, dan pengelolaan ekspetasi serta informasi. Usulan rekomendasi langkah antisipatif untuk pengendalian inflasi di Kota Pontianak, antara lain :
- Meningkatkan produksi komoditas dengan mengoptimalkan partisifasi masyarakat, utamanya pada komoditas hortikultura.
- Memdorong percepatan pencetakan sawah atau lahan milik TPID yang akan ditanami komoditas strategis guna menyediakan stok penyangga di daerah.
- Memastikan kecukupan stok komoditas pangan dengan mengoptimalkan peran satgas pangan
- Memastikan terjaganya ekspektasi masyarakat terhadap pasokan dan harga bahan pangan dengan mempublikasikan ketersedian dan harga pangan secara rurin.
- Mengoptimalkan peran masyarakat dalam pemantauan harga dan distribusi komoditas kebutuhan pokok melalui aplikasi PIHPS Nasional (aplikasi android dan IOS) dan GENCIL, serta Optimalisasikan Virtual meeting untuk mempercepat eksekusi.
Tabel
Kelompok Pengeluaran Penyumbangan Inflasi dan Deflasi
Januari 2018
Wilayah |
Kelompok |
Inflasi (%,mtm) |
Sumbangan (%) |
Kota Pontianak |
Umum |
0.29 |
0.29 |
Bahan Makanan |
0.75 |
0.17 |
|
Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau |
0.02 |
0.00 |
|
Perumahan, Air , Listrik, Gas, dan Bahan Bakar |
0.12 |
0.03 |
|
Sandang |
0.25 |
0.01 |
|
Kesehatan |
0.05 |
0.00 |
|
Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga |
0.02 |
0.00 |
|
Transport, Komunikasi, dan Jasa Keuangan |
0.33 |
0.06 |
|
Kota Singkawang |
Umum |
1.31 |
1.31 |
Bahan Makanan |
0.36 |
0.96 |
|
Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau |
0.76 |
0.12 |
|
Perumahan, Air , Listrik, Gas, dan Bahan Bakar |
0.32 |
0.09 |
|
Sandang |
0.25 |
0.01 |
|
Kesehatan |
0.15 |
0.01 |
|
Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga |
0.72 |
0,04 |
|
Transport, Komunikasi, dan Jasa Keuangan |
0.54 |
0.07 |
|
Kalimantan Barat |
Umum |
0.46 |
0.46 |
Bahan Makanan |
1.25 |
0.30 |
|
Makanan Jadi,Minuman, Rokok & Tembakau |
0.14 |
0.03 |
|
Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar |
0.15 |
0.04 |
|
Sandang |
0.25 |
0.01 |
|
Kesehatan |
0.07 |
0.00 |
|
Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga |
0.15 |
0.01 |
|
Transport, Komunikasi, dan Jasa Keuangan |
0.36 |
0.06 |
Tabel
Komoditas Penyumbang Inflasi dan Deflasi
Januari 2018
Wilayah |
Komoditas |
Inflasi(%mtm) |
Sumbangan (%) |
|
Kota Pontianak |
Inflasi |
Daging Ayam Ras |
8.55 |
0.09 |
Beras |
2.09 |
0.08 |
||
Angkutan Udara |
2.47 |
0.05 |
||
Cabai Rawit |
12.15 |
0.04 |
||
Tongkol/ambu-ambu |
4.45 |
0.03 |
||
Deflasi |
Sawi Hijau |
-11.84 |
-0.04 |
|
Ikan Kembung/gembung |
-3.56 |
-0.04 |
||
Kangkung |
-6.84 |
-0.03 |
||
Udang Basah |
-2.01 |
-0.02 |
||
Bawang Merah |
-2.31 |
-0.01 |
||
Kota Singkawang |
Inflasi |
Beras |
4.79 |
0.24 |
Udang Basah |
7.74 |
0.17 |
||
Ikan Gembung/Kembung |
14.28 |
0.14 |
||
Daging Ayam Ras |
8.65 |
0.09 |
||
Cabai Rawit |
24.72 |
0.07 |
||
Deflasi |
Tongkol/Ambu-ambu |
-6.66 |
-0.12 |
|
Kacang Panjang |
-11.06 |
-0.03 |
||
Jagung Manis |
-8.75 |
-0.01 |
||
Wortel |
-2.75 |
-0.01 |
||
Minyak Goreng |
-0.80 |
-0.01 |
||
Kalimantan Barat |
Inflasi |
Beras |
2.59 |
0.11 |
Daging Ayam Ras |
8.57 |
0.10 |
||
Angkutan Udara |
2.48 |
0.05 |
||
Cabai Rawit |
13.96 |
0.05 |
||
Jeruk |
7.41 |
0.04 |
||
Deflasi |
Sawi Hijau |
-9.80 |
-0.03 |
|
Kangkung |
-5.93 |
-0.02 |
||
Bawang Merah |
-1.57 |
-0.01 |
||
Ikan Gembung/Kembung |
-0.71 |
-0.01 |
||
Minyak Goreng |
-0.63 |
-0.01 |