Walikota Pontianak Ajak Masyarakat Bangun Kota dengan Kebersamaan
Menjelang berakhirnya tahun 2015 dan memasuki tahun baru 2016, Wali Kota Pontianak, Sutarmidji menyampaikan beberapa hal terkait capaian-capaian maupun target yang akan dicapai di tahun mendatang. Menurutnya, kondisi Kota Pontianak sepanjang tahun 2015 dari segala aspek cukup baik, bahkan boleh dikatakan sangat baik. Dari sisi kuantitas dan kualitas kejahatan yang terjadi di Pontianak, ada penurunan yang cukup signifikan. “Ini menunjukkan bahwa kondisi Pontianak dari sisi ketertiban dan keamanan semakin baik,” ujarnya di ruang kerjanya, Rabu (30/12).
Aspek kesadaran hukum masyarakat juga diklaimnya sangat baik. Sebagai parameternya, meningkatnya kesadaran masyarakat melaksanakan kewajibannya terutama kepatuhan dalam kewajiban membayar pajak. Betapa tidak, tahun 2015 ini, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) mencapai target penerimaan hingga 109,34 persen dari target yang ditetapkan. Demikian pula Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan pajak hiburan target yang dicapai terbilang baik. “Bahkan dibanding tahun lalu, tahun ini hampir mencapai dua kali lipat. Perolehan denda pajak juga cukup baik. Total penerimaan dari sektor pajak lebih dari 98 persen. Nah, ini menunjukkan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak cukup baik,” ungkapnya.
Namun demikian, perolehan pajak parkir diakui Sutarmidji, pihaknya terlalu tinggi mematok target, di mana target yang ditetapkan Rp 6,5 miliar, sementara realisasinya hanya mencapai Rp 2,7 miliar. Hal itu disebabkan memang beberapa tempat yang dikenakan pajak parkir masih terbatas. Sama halnya dengan pajak penangkaran walet yang hanya meraup 15 persen dari target. Dengan capaian yang minim itu, ia pun berencana mempertimbangkan untuk membongkar semua penangkaran walet yang ada sebab dinilai tidak memberikan manfaat yang berarti. Sektor pajak reklame pun tidak mencapai target, yakni hanya memperoleh 89,39 persen. “Namun secara keseluruhan dalam kondisi ekonomi yang kurang baik saat ini, tingkat pendapatan sektor pajak dan retribusi kita hampir mencapai target, bahkan beberapa diantaranya melebihi target. Ini menggembirakan, mudah-mudahan di tahun 2016 target penerimaan Pemerintah Kota Pontianak dari sektor perpajakan bisa terus meningkat,” timpalnya.
Dari sisi pembangunan, Wali Kota Sutarmidji menyebut, beberapa kegiatan pembangunan terutama pelebaran jalan seperti Jalan Gusti Hamzah hampir tuntas, Jalan Dr Wahidin sudah mengalami kemajuan sangat signifikan, Jalan Budi Utomo tahun depan ditargetkan tuntas. Sementara Jalan Khatulistiwa dengan menggunakan dana dari pemerintah pusat juga akan selesai.
Sementara fasilitas pemerintah yang akan diselesaikan yakni Gedung Dinas Pendapatan Daerah Kota Pontianak yang terletak di Jalan Sutoyo, Kantor Lurah Saigon dan Kantor Lurah Parit Mayor yang hampir selesai. Kemudian beberapa ruang belajar di Pontianak Utara maupun di Pontianak Timur akan dibangun guna menunjang fasilitas di bidang pendidikan.
Sarana prasarana olahraga seperti kolam renang dalam waktu dekat juga akan tuntas. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Syarif Mohamad Alkadrie mendapat tambahan 150 bed dan ditargetkan tahun depan selesai. Bahkan, SMAN 1 dengan anggaran sekitar Rp 21 miliar yang dalam waktu tidak lama lagi pembangunannya selesai, akan menjadi gedung SMA percontohan. “Ketika nanti diserahkan ke Pemerintah Provinsi Kalbar, saya berharap gedung ini terpelihara dengan baik dan bisa menjadi prototipe sebagai gedung SMA yang ideal dilengkapi dengan gedung teater, lapangan olahraga dan ruang belajar yang representatif,” tuturnya.
Selaku kepala daerah, Sutarmidji menyampaikan ucapan terima kasih kepada segenap warga Kota Pontianak yang terus peduli dan bersinergi dengan Pemkot Pontianak untuk membangun kota dengan kebersamaan. Wujud kebersamaan itu dibuktikan dengan partisipasi sebagian besar masyarakat secara sukarela menyerahkan lahannya untuk pelebaran jalan serta pembangunan jalan baru. Ia juga mengapresiasi seluruh masyarakat yang bermukim di jalan paralel Sungai Raya Dalam, terutama dari Sekolah Gembala Baik hingga ke batas kota, yang secara sukarela menyerahkan sebagian lahannya untuk dibangun jalan paralel. Jembatan-jembatan yang ada di sepanjang Sungai Raya Dalam juga akan bongkar atau dikurangi.
Tahun 2016, pihaknya akan mengurangi atau membongkar sebanyak mungkin jembatan-jembatan yang berdiri di atas aliran atau saluran primer seperti di Sungai Raya Dalam dan Sungai Jawi. Tahun 2016, sebanyak 20 hingga 30 jembatan di Sungai Jawi akan dibongkar. “Tahun 2015 sekitar 37 jembatan yang sudah dibongkar. Sehingga tahun 2017, jalan paralel Sungai Jawi tuntas. Kita tata pinggirannya, kita tata tamannya menjadi tempat orang bersantai, kita normalisasi seluruhnya,” imbuh Midji.
Tak ketinggalan, pihaknya juga fokus pada kebersihan dan penghijauan kota. Dirinya mengklaim, kepatuhan warga Kota Pontianak dalam menjaga kebersihan tidak kalah dengan warga-warga di luar Pontianak. Ia menilai, masyarakat Pontianak sudah sangat tertib dalam membuang sampah sehingga Kota Pontianak bersih dari sampah.
Untuk menjaga keindahan dan keasrian taman-taman kota, Sutarmidji menegaskan, pihaknya melarang para Pedagang Kaki Lima (PKL) berjualan di taman-taman kota sehingga masyarakat bisa bersantai dan menikmati taman dengan nyaman. Sebagai solusi bagi para PKL, Pemkot akan menyediakan titik-titik di mana mereka diperkenankan untuk berjualan. Taman-taman itu juga akan dilengkapi dengan perpustakaan-perpustakaan mini supaya masyarakat atau pengunjung yang tengah berada di taman bisa menikmati suasana taman sambil menikmati bacaan-bacaan yang bermanfaat. “Jadi, tidak ada lagi asap orang bakar sate, orang bakar sosis, atau goreng-gorengan yang menyebabkan taman tidak bisa dinikmati oleh pengunjung yang ingin bersantai,” ucapnya.
Keselamatan dalam berlalu lintas juga tak luput dari perhatian Pemkot Pontianak. Salah satunya dengan membangun trotoar-trotoar yang humanis dan bagus. “Kita juga membangun drainase yang baik, jalur khusus sepeda, zona aman di lokasi-lokasi sekolah yang terletak di pinggir jalan,” kata Midji.
Tahun 2016, pihaknya tidak lagi fokus pada pembangunan kantor-kantor pemerintah. Hanya Kantor Camat Pontianak Selatan yang akan dibangun sebagai bentuk memberikan pelayanan yang lebih nyaman.
Sutarmidji mengajak masyarakat untuk meningkatkan Indeks Persepsi Korupsi (IPK) di Kota Pontianak. Selain menduduki rangking empat IPK, Kota Pontianak juga menyandang predikat sebagai kota yang pelayanan publiknya sudah memenuhi standar Undang-undang Nomor 25 tahun 2009. “Saya minta seluruh SKPD untuk meningkatkan standar layanan publiknya sehingga ada peningkatan nilainya. Kalau saat ini nilai yang diraih 87, saya minta ke depan sudah mencapai 92 ke atas,” harapnya.
Banyak program-program yang menyentuh masyarakat yang dilakukan Pemkot Pontianak seperti pemutihan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan percepatan-percepatan perizinan, pelatihan-pelatihan generasi muda dalam berusaha dan lainnya. “Saya tidak ingin ada warga miskin yang semakin miskin, tidak boleh ada anak yang putus sekolah, tidak boleh ada warga yang sakit tetapi tidak bisa ke rumah sakit karena tidak mampu dalam hal biaya. Semua akan kita tangani secara serius,” tandasnya.
Sutarmidji menambahkan, seandainya koordinasi masih lamban, pelayanan masih lamban terutama berkaitan dengan bantuan-bantuan bagi masyarakat, hal itu lantaran pihaknya harus ekstra hati-hati dan meneliti terlebih dahulu sebelum bantuan tersebut disalurkan. Sebab, bila bantuan yang akan diberikan tidak dilakukan pengecekan ke lapangan, bukan tidak mungkin permohonan yang diusulkan itu fiktif. “Lamanya pemberian bantuan sosial itu disebabkan keterbatasan petugas yang ada, hanya dua orang petugas untuk mengecek lapangan ke seluruh Kota Pontianak. Sedangkan permohonan yang masuk cukup besar. Permohonan-permohonan itu perlu dilakukan analisis, apakah itu layak diberikan atau tidak,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, ia mengajak generasi mudah serta seluruh komponen masyarakat dan stakeholder untuk bersama-sama memerangi narkoba dan korupsi. Ia memastikan, dana APBD Kota Pontianak akan dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat kota. “Saya mengajak warga untuk bersama-sama menjaga Pontianak ini, menjaga taman-taman, jalan-jalan, saluran-saluran. Dengan kebersamaan saya yakin kita bisa menikmati hidup yang bahagia di Kota Pontianak. Sebaliknya, tanpa kebersamaan mustahil itu bisa tercapai,” pungkasnya.
Sumber: Bagian Humas Sekretariat Daerah Kota Pontianak