Skip to content

Sosial Budaya

A. Kemiskinan

Aspek sosial budaya berikut digambarkan dari sisi tingkat kemiskinan yang terjadi di Kota Pontianak dalam rentang waktu tahun 2015-2020:

Variabel/Komponen

2015

2016

2017

2018

2019

2020

Jumlah Penduduk Miskin (Ribu Jiwa)

31,56

34,11

33,18

31,76

31,46

30,70

Persentase Penduduk Miskin (Persen)

5,22

5,55

5,31

5,00

4,88

4,70

Index Kedalaman Kemiskinan (P1)

0,52

0,71

1,01

0,62

0,7

1,5

Index Keparahan Kemiskinan (P2)

0,10

0,16

0,35

0,14

0,16

0,09

Garis Kemiskinan (Rp/Kapita/Bulan)

403.905

427.783

439.648

402.349

483.736

567.432

Penduduk miskin Kota Pontianak menunjukkan trend penurunan  jika dilihat dari data table 2.28, ditahun 2015 angka persentase penduduk miskin sebesar 5,22% turun menjadi 4,70% pada tahun 2020. Tingkat kemiskinan Kota Pontianak 2020, lebih rendah jika dibandingkan Nasional, yaitu sebesar 4,70% dan Nasional 10,19%.

B. Ketenagakerjaan

Angkatan kerja adalah penduduk yang berusia 15 tahun ke atas baik yang bekerja ataupun sementara tidak bekerja dan penduduk berusia 15 tahun ke atas yang menganggur. Indikator ini bermanfaat untuk mengetahui jumlah penduduk yang berpotensi untuk bekerja. Semakin tinggi jumlah angkatan kerja, maka semakin banyak jumlah penduduk yang berpotensi untuk bekerja. Sehingga jika angkatan kerja di suatu daerah banyak dan dapat dimanfaatkan secara maksimal, daerah tersebut tidak akan kekurangan sumber daya manusia untuk melakukan pekerjaan/produksi suatu barang dan jasa.

Jumlah angkatan kerja di Kota Pontianak pada tahun 2020 adalah sebesar 302.735 penduduk, dengan rincian terdapat sebanyak 188.317 penduduk berjenis kelamin laki-laki dan sebanyak 114.418 penduduk berjenis kelamin perempuan. Dari angka tersebut, dapat kita ketahui bahwa seks rasio angkatan kerja di Kota Pontianak pada tahun 2020 adalah sebesar 164,58 atau terdapat sebanyak 164 sampai 165 angkatan kerja yang berjenis kelamin laki-laki setiap 100 angkatan kerja yang berjenis kelamin perempuan. Hal ini menjadi menarik karena jika dibandingkan penduduk usia kerja, seks rasionya di bawah 100 sedangkan untuk angkatan kerja, seks rasionya menjadi lebih dari 100. Hal ini berarti, lebih banyak perempuan yang usianya merupakan usia kerja namun tidak masuk ke angkatan kerja dibandingkan laki-laki.

Tingkat Pendidikan

Jenis Kelamin

Laki-Laki

Perempuan

SD

25.35

23.51

SMP

16.27

14.97

SMA

30.78

22.6

SMK

13.3

17.04

PT

14.28

21.88

Fenomena ini dapat disebabkan oleh banyak hal, namun salah satunya mungkin disebabkan banyak perempuan yang memilih untuk mengurus rumah tangga dibandingkan bekerja Untuk mendeskripsikan keadaan angkatan kerja di Kota Pontianak lebih lanjut, selain melihat dari jenis kelaminnya, dapat pula dilihat berdasarkan tingkat pendidikannya.

C. Budaya

Sebagai kota yang didiami berbagai suku bangsa, serta merupakan pusat kegiatan pemerintahan, aktifitas eknomi serta sosial budaya, kota Pontianak memiliki keragaman budaya dan adat istiadat yang tetap terjaga kelangsungannya. Hal tersebut dapat tercermin dari berbagai kegiatan budaya yang dilakukan masyarakatnya dan kemudian dikemas sedemikain buka menjadi pagelaran budaya yang diadakan secara berkala di Kota Pontianak, diantaranya sebagai berikut :

  1. Peristiwa Seni dan Budaya yang setiap tahun diadakan di Kota Pontianak beriring dengan Hari Ulang Tahun Pemerintah Kota Pontianak jatuh pada tanggal 23 Oktober kemudian Hari Ulang Tahun Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Pada acara/event ini ditampilkan tari-tarian, permainan rakyat, kerajinan rakyat yang berkembang di daerah Kalimantan Barat. Event-event tersebut diatas merupakan rangkaian peristiwa yang menjadi daya tarik wisatawan manca negara dan wisatawan nusantara untuk berkunjung ke Kota Pontianak.
  2. Festival Budaya Bumi Khatulistiwa : Diselenggarakan setiap 2 (dua) tahun. Festival ini dipusatkan di Kota Pontianak dengan mengundang daerah-daerah lain di Pulau Kalimantan serta daerah-daerah di Pulau Sumatera diselenggarakan pada tanggal 21 sampai dengan tanggal 25 Maret pada tahun penyelenggaraannya. Dan pada festival ini dirangkaikan dengan peristiwa alam yang tejadi di Kota Pontianak yaitu kulminasi matahari.
  3. Gawai Dayak : Diselenggarakan setiap tahun pada tanggal 20 Mei sampai dengan tanggal 25 Mei. Event ini diselenggarakan untuk menumbuh kembangkan budaya suku Dayak yang masih berkembang seperti budaya seni, budaya sosial sebagai penduduk asli Kalimantan Barat.
  4. Naik Dango : Naik Dango merupakan acara adat yang diselenggarakan oleh masyarakat etnis Dayak yang biasa diselenggarakan pada Rumah Betang.
  5. Meriam Karbit/Keriang Bandong: Festival Meriam Karbit biasanya diselenggarakan pada bulan Puasa (Ramadhan) menjelang Hari Raya Lebaran (Idul Fitri) dimana masyarakat yang berada di sisi Sungai Kapuas saling berhadapan dan membunyikan meriam karbit yang saling bersahutan. Perayaan ini diselenggarakan oleh masyarakat dengan memasang lampu minyak tanah dan lampu berwarna warni sehingga kelihatan menarik.
  6. Kulminasi Matahari di Tugu Khatulistiwa yang terjadi 2 kali dalam setahun yaitu bulan Maret dan September.

 

Selain kegiatan budaya, Kota Pontianak juga memiliki Kawasan/Benda Cagar Budaya yang telah ditetapkan sebagai berikut:
1. Keraton Kadriah Pontianak di Kelurahan Dalam Bugis;
2. Masjid Jami’ Sultan Sy. Abdurrachman di Kelurahan Dalam Bugis;
3. Makam Kesultanan Pontianak di Kelurahan Batulayang;
4. Tugu Khatulistiwa di kelurahan Batulayang;
5. Sekolah Dasar Negeri 14 Pontianak di Kelurahan Tengah;
6. Vihara Bodhisatva di Kelurahan Darat Sekip;
7. Kantor Pos di Kelurahan Tengah;
8. Lapangan Keboen Sajoek di Kelurahan Darat Sekip;
9. Sumur Bor di Kelurahan Sungai Bangkong;
10. Pelabuhan Seng Hie di Kelurahan Benua Melayu Laut;
11. Kantor Bappeda Kota Pontianak di Kelurahan Tengah.